mengkomunikasikan kritik
Seni
DorothySitumeang
Pertanyaan
mengkomunikasikan kritik
1 Jawaban
-
1. Jawaban Indrinanda
Santun
Berbicara mengenai kritik, tentunya hampir semua kita pernah mengalami yang namanya di kritik. Dimana-mana yang namanya di kritik itu ngak enak. Ada satu bagian dari diri kita yang rasanya tepojok serta malu dan itulah ego. Karena ego, biasanya selalu melihat diri kita selalu benar dan benar, sebaliknya orang lain yang salah.
Kalau begitu, supaya kritikan tersebut efektif, maka yang penting adalah bagaimana cara meng-komunikakan kritik itu di kemas. Sebagai manusia normal jelas ada yang tidak suka kalau harus menerima kritik. Bilamana kritik dikemas sedemikian rupa, maka sedikit orang yang akan sakit hati. Pertama, adalah cara mengkritiknya yang menyenangkan, tidak membuat orang lain terpojok dan sakit hati. Kalaupun pernah merasa down dengan kritiknya, namun secepatnya si pengkritik mengangkat mental orang yang dikritik kembali.
kedua, adanya kesadaran dari diri sendiri yang menganggap bahwa kritikan dari orang lain akan baik untuk proses pengembangan diri dan proses pembelajaran diri. Sebaliknya, orang sangat sebal dikritik sama orang yang tidak punya etika, berani mengkritik di belakang dan sebagainya. Meskipun yang dikritik baik, namun karena cara penyampaiannya tidak dikemas dengan baik, maka kritik tersebut menjadi tidak efektif.
Kritik dalam Islam merupakan bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Sesungguhnya mencegah kemungkaran adalah fardhu kifayah. Sebagaimana disebutkan dalam dalam surat Ali Imran ayat 110 disebutkan bahwa “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah SWT. meski demikian tetap ada etika dan akhlak dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar diantaranya seperti melakukan dengan lemah lembut, tidak anarkis, ataupun tidak merusak. Selain itu, agar apa yang disampaikan, maka pihak yang menyampaikan pesan atau kritik pun harus lebih baik, sehingga apa yang disampaikan menjadi efektif.
Kembali ke kritik, bahwa dengan berorientasi kepada tujuan adanya perubahan yang lebih baik, maka kritik hendaknya disampaikan dengan cara-cara yang baik, tidak anarkis dan kekerasan, dan yang menyampaikan kritik pun bisa menunjukkan contoh yang lebih baik minimal dari dirinya sendiri.
Berikut ini adalah etika dalam menyampaikan kritik :
1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu permasalahan yang akan kita kritisi tersebut. Sering orang mengeluarkan pendapat atau opini atau kritik tanpa mengerti permasalahan sebenarnya, sehingga yang muncul adalah kesalah pahaman. Disarankan, jika tidak mengerti atau tidak menguasai sebuah permasalahan lebih baik diam (tidak berpendapat/ mengkritik) dan mencari informasi tambahan.
2. Kemas pesan kritik yang akan disampai dengan penuh santun, baik melalui media verbal maupun non verbal. Suatu kelompok dalam melakukan dengan parodi lelucon, poster, animasi kartun dan sebagainya. Sehingga bagi orang mengerti akan cepat berubah.
3. Cara Anda mengkritik. Cara mengkritik merupakan sebuah media/ saluran bagi kamu untuk menyampaikan kritik, opini atau uneg-uneg. Gunakanlah cara yang santun dan baik, selain itu jangan sampai kamu menyampaikan kritik secara emosional serta gunakanlah bahasa yang baik dan tidak ambigu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
4. Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi (Sikon). Jika mengkritik seseorang disarankan untuk melihat situasi dan kondisi orang tersebut, perhatikan mood/ suasana hati orang tersebut. Dan jangan sekali-kali kamu menyampaikan kritik yang pedas di hadapan orang lain apalagi orang banyak. Selain membuat orang tersebut malu juga kurang etis, sampaikan kritik kamu ketika orang tersebut sendiri dengan suasana hati yang baik.
5. Jika orang/lembaga yang di kritisi/ kritik mau merubah diri atau melakukan apa yang kita sarankan, jangan sekali-sekali merasa berjasa atau memiliki andil atas perubahan tersebut. Selain menimbulkan rasa ujub/ takabur, hal tersebut juga menunjukan secara tidak langsung bahwa diri andalah yang sesungguhnya harus dikritik.
6. Jangan lupakan yang namanya “niat”, ketika kamu mengkritisi atau memberi saran kepada orang lain niatkan sebagai ibadah dalam rangka “amal maÆruf nahi munkar”.
Kalau ingin menyampaikan suatu masalah, maka sampaikanlah apa adanya saja. Tidak perlu ditambah-tambah, dan jangan dikurang-kurangi. Tidak perlu berputar kemana-mana dan tidak perlu menyinggung hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan topik pembicaraan saat itu. Kritik adalah suatu fenomena yang tidak dapat dihindari dalam hidup kita. Karena itu, alangkah baiknya jika kita mempelajari cara terbaik dalam memberikan kritik.
Thanks
semoga bermanfaat