Sejarah

Pertanyaan

percakapan tentang bawangmerah bawang putih?

1 Jawaban

  • Soal meminta percakapan tentang bawang merah dan bawang putih, oleh sebab itu percakapan di bawah ini akan melibatkan tokoh-tokoh yang membahas mengenai bawang merah dan bawang putih.

    Di suatu siang yang terik, Andi dan Ibu sedang bercakap-cakap di teras rumah. Ibu sedang mengupas bawang merah dan bawang putih.

    • Andi: “Kok bawang merah bisa bikin orang menangis ya bu?”
    • Ibu: “Kalau dikupas kulitnya saja, nggak kok ndi.”
    • Andi: “Tapi kalau dipotong-potong, iya kan bu?”
    • Ibu: “Iya, tapi hanya bawang merah biasanya yang gitu. Bawang lain nggak.”
    • Andi: “Kenapa bisa gitu ya bu. Andi jadi penasaran.”
    • Ibu: “Bawang merah punya senyawa kimia tersendiri. Kalau diiris, senyawanya menguap ke udara dan terbaca saraf-saraf di mata. Mata anggap senyawa itu musuh berbahaya, jadi dirangsanglah air agar keluar dan melindungi mata kita.”
    • Andi: “Oh begitu, kok ibu tahu?”
    • Ibu: “Pertanyaan itu juga sering bikin ibu pikirkan jadi yasudah, ibu cari tahu. Pengetahuan saat ini kan milik semua orang yang mau mencari. Nyarinya gampang lagi, tinggal telusuri di internet.”
    • Andi: “Hehe iya sih bu. Apa saja ada jawabannya di internet.”.
    • Ibu: “Betul sekali!”.

    » Pembahasan

    Apabila maksud soal di atas adalah percakapan yang dilakukan tokoh bawang putih dan bawang merah, bukan percakapan tentang bawang putih bawang merah (tanaman), maka contohnya bisa disimak berikut ini.

    Suatu hari, saat di rumah hanya ada Bawang Merah dan Bawang Putih. Bawang Merah marah pada Bawang Putih karena menilai ia lambat bekerja.

    • Bawang Merah: “Makanya bangun jangan kesiangan. Jadi pekerjaan bisa selesai semua tepat waktu. Dasar pemalas!”
    • Bawang Putih: “Merah, aku bangun sudah pagi sekali. Bahkan sebelum ayam berkokok. Pekerjaan ini belum selesai semuanya karena tenagaku terbatas. Kalau kamu ikut bantu, pasti sudah selesai kok.”
    • Bawang Merah: “Alah alasan aja. Karena ayah dan ibu tidak ada makanya kamu mau seenaknya suruh aku kerja ya? Tak akan. Aku tidak sudi mengerjakan pekerjaan rumah. Pekerjaan itu cocoknya untukmu yang hina itu”.
    • Bawang Putih: “Oke-oke. Kalau begitu, pergi saja istirahat di ruangan lain. Tidak perlu menggerutu di sini.”
    • Bawang Merah: “Suka-suka aku dong!”

    Bawang merah tahu hiburannya satu-satunya hanya menjahili Bawang Putih. Maka kali ini ia bersiasat hendak menumpahkan air pel kotor di lantai yang sudah dibersihkan Bawang Putih. Namun rencananya gagal karena yang ia tumpahkan ternyata air penuh dengan sabun yang lincin. Bawang Merah pun terjatuh saat hendak menyelinap pergi. Pantatnya jatuh mencium tembok dengan keras.

    • Bawang Merah: “Ahhhh…!!!”.
    • Bawang Putih: “Aduh kenapa ditumpahkan, itu licin sekali. Makanya kamu jatuh begitu. Lain kali cari mainan yang lain. Haha.”
    • Bawang Merah: “Tidak usah sok menasehati!”

    Bawang Putih tertawa lucu melihat Bawang Merah tak berdaya di lantai. Lebih lucu lagi karena ia masih bisa angkuh dan menolak ditolong.

    Contoh di atas hanya percakapan satu segmen saja. Silahkan dicermati dan tuliskan ulang dengan menyesuaikan dialognya dengan cerita yang kalian bangun.

    » Pelajari Lebih Lanjut

    1. Materi tentang bawang merah sebagai umbi lapis https://brainly.co.id/tugas/17034617
    2. Materi tentang cara bawang merah berkembang biak https://brainly.co.id/tugas/3096989
    3. Materi tentang penghasil bawang merah terbesar di Indonesia https://brainly.co.id/tugas/19700552

    • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

    » Detail Jawaban

    Kelas      : SMP

    Mapel    : Bahasa Indonesia

    Bab        : Teks Percakapan

    Kode      : -

    #AyoBelajar

Pertanyaan Lainnya