perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Ekonomi
jhon100
Pertanyaan
perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
1 Jawaban
-
1. Jawaban anisazakiatul
Perbedaan pendekatan Ordinal dan KardinalPerbedaan antara pendekatan kardinal dan ordinal adalah:• • Dilihat dari pengertian:Pendekatan Ordinal:Pendekatan ini menyebutkan bahwa tingkat kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang tidak dapat diukur dengan satu satuan tetapi hanya bisa dibandingkan (tidak dapatdikuantitatifkan). Dalam pendekatan ordinal, cara membandingkan kepuasan konsumen denganmenggunakan konsep Pendekatan Kura !ndeferen " !#.$edangkan Pendekatan Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas,dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai.• • Dilihat dari asumsi"landasan dasarnya:%. Pendekatan kardinal , asumsi(landasan) dasarnya:a) Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur. b) &akin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.c) 'eradi hukum 'he law of deminishing &arginal tility pada tambahan kepuasan setiapsatu satuan. $etiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsisemakin kecil. ( &ula * mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau tambahankepuasan akan semakin turun ). +ukum ini menyebabkan teradinya Downward sloping&arginal tility cura (bentuk kura miring kebawah). 'ingkat kepuasan yang semakin menurunini dikenal dengan hukum ossen.d) 'ambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi % unit barang bisa dihargai dengan uang,sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. -ika konsumen memperoleh tingkatkepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya ika kepuasan yangdirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.sumsi seorang konsumen :Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.Konsumen punya preferensi elas akan barang dan asa'erdapat kendala anggaran/. Pendekatan Ordinal &endasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumendengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalammengkonsumsi barang dalam umlah dan enis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam modelkura indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barangyang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. #ontoh penggunaan metodeordinal antara lain dalam suatu lomba atau keuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.