jelaskan proses kedatangan nenek moyang bangsa indonesia baik proto melayu dan devitro melayu
IPS
fhati11
Pertanyaan
jelaskan proses kedatangan nenek moyang bangsa indonesia baik proto melayu dan devitro melayu
1 Jawaban
-
1. Jawaban Felita12
Ras lain yang menghuni kepulauan Indonesia adalah Proto Melayu dan
Deutro Melayu. Ciri-ciri fsik mereka adalah rambut lurus, kulit kuning
kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Proto Melayu dan Deutro Melayu
tiba di kepualauan Indonesia dalam dua gelombang kedatangan. Gelombang
kedatangan pertama adalah Proto Melayu (Melayu Tua), mereka dianggap
sebagai kelompok melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah Cina
Selatan (sekarang menjadi Provinsi Yunnan).Proto Melayu bermigrasi ke
wilayah Nusantara melalui dua jalur yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat
bermula dariYunnan (Cina Bagian Selatan) masuk ke Indochina, kemudian
masuk ke Siam, Semenanjung Melayu, Sumatra dan akhirnya menyebar ke
pulau-pulau di Indonesia. Jalur timur melewati Kepulauan Ryukyu Jepang.
Dari sana mereka mengarungi lautan menuju Taiwan, Filipina, Sangir, dan
masuk ke Sulawesi.
Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan
kapak lonjong. Kapak persegi dibawa oleh Proto Melayu yang bermigasi
melalui jalur barat, sedangkan kapak lonjong dibawa oleh Proto Melayu yang
bermigasi melalui jalur timur. Suku bangsa Indonesia yang tergolong Proto
Melayu ini, yaitu Mentawai, Dayak dan Toraja.
Gelombang kedatangan ke Kepulauan Indonesia berikutnya adalah Deutro
Melayu (Melayu Muda) yang berasal dari Indochina bagian utara. Kedatangan
Deutro-Melayu mendesak keberadaan Proto Melayu ke arah pedalaman.
Mereka memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau
logam. Mereka telah melakukan kegiatan bercocok tanam. Padi yang banyak
ditanam di Indonesia saat ini dibawa oleh Deutero Melayu dari wilayah Assam
Utara atau Birma Utara. Bangsa Deutro-Melayu mengembangkan peradaban
dan kebudayaan yang lebih maju. Karena itu, mereka berkembang menjadi
sebagian besar suku-suku yang ada di Indonesia saat ini seperti Melayu,
Minang, Jawa, Bugis, dan lain-lain. Dalam perkembangan selanjutnya, Proto
Melayu dan Deutero Melayu berbaur, sehingga sulit dibedakan