IPS

Pertanyaan

pengaruh kebudayaan islam pada kehidupan masyarakat sehari-hari

2 Jawaban

  • menjadikan masyarakat tau apa itu kebudayaan islam yang sangat berpengaruh untuk kehidupan sehari² mereka, jadi kalo mereka tdk mengetahui kebudayaan islam mereka mungkin tdk akan tau juga apa arti dari asal muasal islam,budaya islam seperti apa dan perkembangan islam. Dengan adanya kebudiayaan islam akan adanya mengubah menjadi sesuatu menjadi lebih baik dan berpengaruh baik bagi kehidupan
  • Perdagangan. Perdagangan
    merupakan metode penetrasi Islam
    paling kentara. Dalam proses ini,
    pedagang nusantara dan Islam asing
    bertemu dan saling bertukar pengaruh.
    Pedagang asing umumnya berasal dari
    Gujarat dan Timur Tengah (Arab dan
    Persia). Mereka melakukan kontak
    dengan para adipati wilayah pesisir
    yang hendak melepaskan diri dari
    kekuasaan Majapahit. Sebagian dari
    para pedagang asing ini menetap di
    wilayah yang berdekatan dengan
    pantai dan mendifusikan Islam
    mereka.
    Tatkala para pedagang asing menetap
    – baik sementara waktu ataupun
    seterusnya – mereka membangun
    pemukiman yang disebut Pekojan.[6]
    Banyak di antara pada saudagar Islam
    yang kaya sehingga menarik hati
    kaum pribumi, terutama anak-anak
    kaum bangsawan, untuk menikahi
    mereka. Masalahnya, para pedagang
    menganggap pernikahan dengan
    penganut berhala tidak sah. Mereka
    mensyaratkan bahwa untuk menikah,
    penduduk Indonesia harus masuk
    Islam dengan mengucapkan syahadat
    terlebih dahulu. Proses pernikahan
    singkat, tidak melalui upacara yang
    panjang-lebar, membuat kalangan
    pribumi semakin menerima
    keberadaan orang-orang asing berikut
    agama barunya ini. Mukimnya
    pedagang Islam dalam kegiatan
    perdagangan (sekadar transit atau
    menetap), membuat mereka
    berkembang biak di sekitar wilayah
    pelabuhan. Pola ini mampu
    mengembangkan pemukiman Islam
    baru (disebut koloni). Ini menjelaskan
    mengapa Kerajaan Islam nusantara
    selalu berawal dari wilayah-wilayah
    pesisir seperti Bone, Banjar, Banten,
    Demak, Cirebon, Samudera Pasai,
    Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo, Hitu,
    ataupun Deli.
    Perkawinan. Seperti telah dipaparkan
    sebelumnya, perkawinan banyak
    dilakukan antara pedagang Islam
    dengan putri-putri adipati. Dalam
    pernikahan, mempelai pria Islam (juga
    wanitanya) mengajukan syarat
    pengucapan kalimat syahadat sebagai
    sahnya pernikahan. Anak-anak yang
    dihasilkan dari pernikahan tersebut
    cenderung mengikuti agama orang
    tuanya yang Islam. Perkawinan antara
    saudagar Islam dengan anak-anak
    kaum bangsawan, raja, atau adipati
    menguntungkan perkembangan Islam.
    Status sosial, ekonomi, dan politik
    mertua-mertua mereka
    memungkinkan Islam melakukan
    penetrasi langsung ke jantung
    kekuasaan politik lokal (palace
    circle). Saat sudah berada di aras
    pusat kekuasaan politik, penerbitan
    kebijakan-kebijakan yang menguatkan
    penyebaran Islam mendapat prioritas
    dalam input, konversi, dan output
    kebijakan para sultan atau para
    adipatinya.

Pertanyaan Lainnya