JELASKAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI RAJA KERTANEGARA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN CITA-CITA NUSANTARA 1!

Kelas X
Sejarah
Singhasari, Kertanegara

Banyak kalangan yang menyebutkan bahwa Singhasari lah pionir wawasan kemaritiman kerajaan-kerajaan yang tumbuh di Nusantara, bukan Sriwijaya atau Majapahit. Namun pengembangan usaha kemaritiman itu harus usai sebab Kartanegara akhirnya kalah dari Jayakatwang dari Dhaha, kediri sehingga dinasiti Singhasari akhirnya tumbang.

Wawasan kemaritiman Singasari dikembangkan oleh Kertanegara. Wawasan tersebut terkait dengan kebijakan luar negeri (manca negara) kerajaan. Dalam hal ini Kertanegara memiliki pandangan politik (luar negeri) yang disebut Cakramandala.

Munculnya kebijakan baru Singhasari, yakni menguasai lautan (maritim) Nusantara, disebabkan situasi masa itu. Kerajaan Mongolia menebar teror. Kerajaan di Asia Besar itu menginginkan kerajaan-kerajaan di Nusantara tunduk dan membayar upeti. Keinginan Mongolia itu mendapatkan penolakan Kertanegara, sebab baginya Singhasari adalah kerajaan otonom.

Singkat cerita, guna mewujudkan kebijakan Cakramandala tersebut Kertanegara ingin menggalang kerjasama, semacam perserikatan, dengan kerajaan-kerajaan yang tersebar di Nusantara. Kebijakan "perserikatan" itu berbeda dengan penaklukan seperti yang dikehendaki oleh kerajaan Mongolia.

Tujuan dari perserikatan itu untuk membendung serangan luar negeri, seperti kerajaan Mongolia tsb. dengan jalan kerajaan-kerajaan tsb akan saling membantu bila ada ancaman. Namun niatan itu tidak semua disambut baik, sehingga Singhasari juga terpaksa melakukan penaklukan seperti pada wilayah Sriwijaya (yang dikenal dengan istilah "penaklukan Pamalayu 1275"). Namun ada juga yang menyambut baik iktikad Kertanegara tsb, seperti kerajaan Campa. Kerjasama dengan Campa adalah bentuk persekutuan yang diinginkan oleh Kertanegara dengan kebijakan Cakramandala tsb.