B. Indonesia

Pertanyaan

Buatlah puisi dengan tema paskah

2 Jawaban

  • Langkah-Mu tertatih menuju salib Golgota
    Dengan badan penuh luka sayatan aniaya
    Darah mengalir tercecer di mana-mana
    Demi untuk keselamatan manusia

    Pedih dan perih pasti terasa
    Berkorban 'tuk menghapus dosa
    Tak ada seorang yang membela
    Semua mencerca dan mencela

    Kini KAU telah rela mati
    Tiga hari bangkit kembali
    Hidup kekal telah diberi
    Bagi mereka yang mengimani

    (Gembala Sion)

  • Di hari keempat sebelum Paskah
    Yeshua terkulai pasrah
    rebah di tanah
    di tengah Getsemani nan basah
    oleh airmatanya yang resah
    menitik berupa tetesan darah:
    Abba, jauhkanlah cawan ini dariku,
    namun bukan kehendakku yang jadi,
    melainkan kehendak-Mu.

    Dia tengah meniru kata
    yang pernah dia dengar ketika
    berada di perut ibunda-Nya, Maria:
    terjadilah padaku, menurut kehendak-Mu.

    Dia takut, namun percaya
    Tuhan akan menyelamatkannya.
    Seperti senandung Daud di bait dua puluh tiga:
    Tuhan adalah gembalaku,
    takkan kekurangan aku.
    Dibaringkan-Nya aku di rumput hijau.
    Kau menuntunku ke air yang tenang.
    Gada dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

    Namun, cawan pun harus tertuang
    demi menyeka kepalanya dengan urapan,
    karena dia takkan jadi Mesias tanpa pengurapan.

    Sayang, cawan itu bukanlah berisi narwastu,
    namun sebuah takdir yang terikat waktu.
    Bila waktunya tiba,
    maka segala daya upaya jadi sia-sia.
    Melenggang kabur ketika berdoa pun takkan bisa.

    Yeshua ditangkap, dilucuti, dihina caci maki,
    dan disalibkan di Golgota
    bersama dua pemberontak kaisar keji.

    Yeshua mati.
    Dia mati seusai tangisnya membahana:
    Elohi, Elohi, lama sabakhtani?
    Dia nyaris kehilangan kepercayaan,
    Dia tak lagi memanggil Tuhannya: Abba, Bapa
    namun: Elohi, sapaan kepada JHVH bagi bangsa Yahudi.

    Di hela napas terakhir,
    Dia pasrah dan kembali memanggil Tuhannya Bapa
    mungkin dengan sedikit percaya:
    Abba, ke dalam tangan-Mu
    Kuserahkan nyawaku.

    Di hari ketiga usai kematian-Nya,
    hari yang telah dijanjikan Tuhan untuk kebangkitan-Nya,
    Yeshua membuka mata,
    melihat luka di telapak dan lambung-Nya,
    kemudian menggulingkan sendiri batu kubur-Nya.

    Tuhan bertanya: Paskah?
    Yeshua menjawab: pas sekali, Tuhan. Pas di hari ketiga.


Pertanyaan Lainnya