tahukah kamu lembaga adat yang ada di bangka barat? apa saja yang mereka lakukan?
IPS
syl3
Pertanyaan
tahukah kamu lembaga adat yang ada di bangka barat? apa saja yang mereka lakukan?
1 Jawaban
-
1. Jawaban fajarnaufal87
Gelar Adat Melayu Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Datok Pusaka Wira Budaya, Mochtar Acros melakukan taber adat pada prosesi pelantikan dan pemberian gelar adat bagi para pengurus Lembaga Adat Melayu Serumpun Dan Sebalai Kepulaun Bangka Belitung di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (21/Muntok, (ANTARA Babel) - Tokoh budaya di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, berupaya membentuk lembaga adat di setiap desa dalam upaya menggali kembali budaya yang ada di daerah itu.
"Banyak adat dan budaya lokal yang sudah tidak dikenal dan dilakukan masyarakat karena terkikis budaya modern, ini sangat memprihatinkan dan perlu diantisipasi karena banyak budaya luar yang tidak cocok dengan karakteristik masyarakat lokal," kata Ketua Adat Bangka Barat, Ahmad Sahabuddin di Muntok, Minggu.
Ia menjelaskan, dalam upaya mpembentukan lembaga adat desa, piahknya bekerja sama dengan pemkab setempat melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa telah melakukan pertemuan awal untuk dengan mengajak musyawarah para pemangku pemerintahan desa, tokoh adat, tokoh masyarakat dan beberapa tokoh lain untuk menyatukan pandangan.
Menurut dia, banyak sekali kegiatan adat dan budaya di daerah itu yang saat ini sudah tidak begitu aktif, untuk itu nanatinya melalui lembaga adat tersebut diharapkan bisa menggali, menata dan menumbuhkembangkan berbagai kegiatan tersebut.
"Terbentuknya lembaga adat desa yang berisi para sesepuh adat dan tokoh masyarakat ini diharapkan bisa menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya dan adat lokal yang hampir hilang," ujarnya.
Adat dan budaya lokal, kata dia, saat ini berserakan karena kurangnya kepedulian masyarakat menjaga dan menginventarisasi warisan turun temurun yang penuh nilai-nilai sosial tersebut.
"Padahal adat dan budaya lokal itulah sebenarnya jati diri kita yang sesungguhnya," kata dia.
Ia mencontohkan, keterbukaan dan kebebasan atau reformasi yang kebablasan seperti saat ini merupakan cermin bahwa bangsa Indonesia sudah melenceng dari jati diri bangsa yang sesungguhnya.
Pada zaman dahulu, kata dia, dimana sopan santun, tata krama, gotong royong, musyawarah untuk mufakat dan nilai lainnya masih dipegang teguh, tidak terjadi konflik berkepanjangan seperti saat ini di mana masyarakat mudah diadu domba hanya karena masalah sepele.
"Dengan menghargai adat dan budaya bangsa sendiri, kami yakin akan mampu mengantisipasi berbagai konflik dan mewujudkan situasi kondusif di seluruh pelosok negeri ini," kata dia.
Sahabuddin mengatakan, di Provinsi Babel terdapat dua lembaga adat besar yaitu Lembaga Adat Melayu Bangka Barat dengan Badau di Belitung.
Ke depan, kata dia, dari LAM Bangka Barat akan dibentuk sub lembaga adat sampai ke tingkat desa yang bertugas untuk menggali, mengumpulkan, mendata dan melestarikan adat dan budaya yang ada lingkungan desa setempat.
Di atas sub-lembaga adat desa tersebut akan dibentuk lagi lembaga suku yang mencakup beberapa lembaga adat desa,
"Di Bangka Barat terdapat beberapa suku besar seperti suku Jeriang, Sekak, Nanyang, Ketapik dan mungkin maih ada suku lainnya, dimana para keturunan suku tersebut sekarang sudah menyebar ke beberapa desa, Lembaga Suku Adat ini yang akan menaungi beberapa desa tersebut," kata dia.
Dengan terbentuknya lembaga adat desa dan lembaga suku, ia mengharapkan adat dan budaya lokal bisa terkumpul yang selanjutnya bisa disebarkan ke masyarakat di daerah itu sehingga mereka merasa bangga dengan daerahnya sebagai modal menyukseskan pembangunan.