B. Indonesia

Pertanyaan

Buatkan puisi dengan judul Belati Pengantar Kematian

1 Jawaban

  • Belati pengantar kematian

    Biarkan aku terbaring dalam lelapku,
    karena jiwa ini telah dirasuki cinta,
    Akan tertusuk belati nan tajam,
    dan biarkan daku istirahat,
    karena batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.
    Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini,
    dan taburi tubuh ini dengan aroma melati serta mawar.
    Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wewangian,
    dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.
    Biarku istirahat di ranjang ini,
    karena kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;
    Biar sajak-sajak berlapis perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;
    Terbangkan kawat-kawat harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.
    Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,
    karena makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.
    Hapuslah air matamu, saudaraku,
    dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.
    Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak tak terbatas;
    Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.
    Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku.
    Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.
    Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka;
    Biarkanlah Waktu meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;
    Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku,
    dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku.
    Belati nan tajam menusukku dan mengeluarkan darah dari perut ku.

Pertanyaan Lainnya