12. Bacalah Kutipan cerpen berikut! Telegram senja yang kuterima, cukup membuat aku berpikir dengan berbagai kemungkinan. Bunyi telegram cukup padat, singkat, d
B. Indonesia
kitapinter
Pertanyaan
12. Bacalah Kutipan cerpen berikut!
Telegram senja yang kuterima, cukup membuat aku berpikir dengan berbagai kemungkinan. Bunyi telegram cukup padat, singkat, dan memancing bermacam-macam tafsiran tentang keluarga yang jauh, “Pulanglah! Kakek mau bertemu, titik.” Pada akhir keputusanku, aku mau pulang dengan jalan darat, memakai kendaraan umum bus secara estafet. Kukir itu jalan paling singkat yang harus kutempuh. Kalau aku memilih jalan udara, di samping uang tak cukup, juga ada persoalan lain berupa risiko yang harus aku hadapi. Risiko, apakah ada tempat kosong untuk besok berangkat atau kapan jadwal penerbangan yang tepat. Soalnya kota tempat tinggalku cukup kecil, tapi disinggahi oleh penerbangan domestik yang seminggu entah berapa kali. Aku sudah memperhitungkan jika estafet berjalan beres, berarti dalam dua hari bisa sampai. Jika ada yang tak beres, mungkin entah sesudah beberapa hari baru tiba. Akan tetapi, aku berharap semuanya beres. Memang keinginan untuk cepat mengetahui masalah, menggebu-gebu dalam benakku. Akan tetapi, aku juga harus memperhitungkan segi ekonomi. Maklumlah, aku belum berpenghasilan dan kiriman dari rumah selalu saja pas-pasan. Tak ada kemungkinan untuk menabung, menyisakan uang. Apa boleh buat, aku belajar pasrah setelah usaha maksimal kutempuh tak berhasil.
12. Tentukan temanya!
13. Tentukan watak tokoh
tersebut!
14. Tentukan latar/settingnya!
15. Tentukan sudut pandangnya! 16. Tentukan amanatnya!
Telegram senja yang kuterima, cukup membuat aku berpikir dengan berbagai kemungkinan. Bunyi telegram cukup padat, singkat, dan memancing bermacam-macam tafsiran tentang keluarga yang jauh, “Pulanglah! Kakek mau bertemu, titik.” Pada akhir keputusanku, aku mau pulang dengan jalan darat, memakai kendaraan umum bus secara estafet. Kukir itu jalan paling singkat yang harus kutempuh. Kalau aku memilih jalan udara, di samping uang tak cukup, juga ada persoalan lain berupa risiko yang harus aku hadapi. Risiko, apakah ada tempat kosong untuk besok berangkat atau kapan jadwal penerbangan yang tepat. Soalnya kota tempat tinggalku cukup kecil, tapi disinggahi oleh penerbangan domestik yang seminggu entah berapa kali. Aku sudah memperhitungkan jika estafet berjalan beres, berarti dalam dua hari bisa sampai. Jika ada yang tak beres, mungkin entah sesudah beberapa hari baru tiba. Akan tetapi, aku berharap semuanya beres. Memang keinginan untuk cepat mengetahui masalah, menggebu-gebu dalam benakku. Akan tetapi, aku juga harus memperhitungkan segi ekonomi. Maklumlah, aku belum berpenghasilan dan kiriman dari rumah selalu saja pas-pasan. Tak ada kemungkinan untuk menabung, menyisakan uang. Apa boleh buat, aku belajar pasrah setelah usaha maksimal kutempuh tak berhasil.
12. Tentukan temanya!
13. Tentukan watak tokoh
tersebut!
14. Tentukan latar/settingnya!
15. Tentukan sudut pandangnya! 16. Tentukan amanatnya!
2 Jawaban
-
1. Jawaban fathen
Tema : Alat komunikasi
Watak Tokoh : Mudah putus asa
Latar : a). Waktu : Senja
b). Tempat : Terminal
c). Suasana : Menggebu-gebu / Berkobar
Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu
Amanat : Jangan pantang menyerah jika tidak mendapat hasil yang diinginkan, karena suatu kegagalan bukanlah dari ketidakmampuan
NB : Maaf masih pemula -
2. Jawaban sekarayuramadhani
Tema : Alat komunikasi
Watak Tokoh : Mudah putus asa
Latar : a). Waktu : Senja
b). Tempat : Terminal
c). Suasana :Berkobar
Sudut Pandang : Orang ketiga
Amanat : Jangan pantang menyerah
Pilih jadi jawaban yang terbaik ya